Jakarta, MajalahNusantara.id — Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) kembali menegaskan peran aktif Indonesia dalam diplomasi pembangunan pedesaan dengan menghadiri Global Saemaul Leadership Forum (GSLF) dan Global Saemaul Ministerial Meeting 2025 di Gyeongju, Korea Selatan.
Forum berskala internasional yang dibuka pada Rabu (17/9/2025) itu menjadi ruang strategis bagi 46 negara anggota Saemaul Global Leaders (SGL) untuk bertukar pengalaman, membangun jejaring, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam membangun desa yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Acara pembukaan berlangsung semarak. Ribuan peserta menyaksikan parade bendera negara anggota yang menambah nuansa persahabatan lintas bangsa. Presiden Korea Saemaul Undong Center membuka forum dengan penekanan pada pentingnya solidaritas global. Sambutan juga datang dari pejabat tinggi Korea Selatan serta perwakilan Timor-Leste dan Uganda yang menyoroti urgensi pemberdayaan masyarakat desa di tengah tantangan global.
Indonesia mengirimkan delegasi yang dipimpin Staf Khusus Menteri Desa dan PDT Bidang Ekonomi, Investasi, dan Kerja Sama Luar Negeri, Fahad Ghalib. Menurut dia, keikutsertaan Indonesia mencerminkan tekad pemerintah untuk memperkuat diplomasi pembangunan desa, khususnya melalui kolaborasi investasi dan peningkatan kapasitas masyarakat pedesaan.
“Saemaul Undong telah membuktikan keberhasilan dalam mengubah wajah pedesaan Korea. Nilai-nilai tersebut relevan bagi Indonesia untuk mempercepat pembangunan desa, mengurangi ketimpangan, serta meningkatkan daya saing ekonomi lokal,” ujar Fahad.
Kemendes PDT menilai forum ini sebagai momentum penting untuk memetakan tantangan sekaligus peluang kerja sama antarnegara. Bagi Indonesia, kehadiran dalam forum tersebut juga membuka akses lebih luas terhadap praktik terbaik pembangunan desa, termasuk bidang teknologi, ekonomi hijau, dan pemberdayaan perempuan desa. ***
