CIBINONG, MAJALAHNUSANTARA.ID — Dinas Sosial Kabupaten Bogor memaparkan hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2025 sebagai bentuk akuntabilitas terhadap berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial. Kepala Dinas Sosial, Farid Ma’rup, menegaskan bahwa tahun 2025 merupakan fase penguatan layanan sosial yang lebih responsif, inklusif, dan tepat sasaran. (3/12/2025)
“Seluruh program kita diarahkan untuk benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor dan meningkatkan kualitas layanan,” ujar Farid.
1. Program Alat Bantu Disabilitas Tingkatkan Kemandirian
Dinsos Bogor terus memperluas pemberian alat bantu adaptif bagi penyandang disabilitas. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada mobilitas, kemandirian, dan inklusi sosial penerima manfaat.
“Kami melihat dampak positif yang nyata. Ke depan, distribusi alat bantu akan diperluas dan diperkuat melalui pendataan yang lebih akurat,” jelas Farid.
2. Layanan Tanggap Darurat Bencana Lebih Cepat dan Efektif
Melalui Tagana dan jejaring sosial kecamatan, respon cepat terhadap banjir, longsor, angin puting beliung, dan kebakaran terbukti semakin optimal. Koordinasi di lapangan berjalan lebih efektif sehingga kebutuhan dasar warga terdampak dapat langsung dipenuhi.
“Sinergi dengan lembaga sosial dan pemerintah desa semakin meningkatkan kualitas layanan darurat,” ujar Kadinsos.
3. UEP Dorong Kemandirian Ekonomi Warga
Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) terus menjadi motor penguatan ekonomi keluarga tidak mampu. Evaluasi 2025 menunjukkan program ini berhasil meningkatkan motivasi usaha mikro serta mengurangi ketergantungan terhadap bantuan sosial.
“Pendampingan usaha akan kita perkuat agar hasilnya lebih optimal,” tegas Farid.
4. Hibah untuk PSKS Perkuat Layanan Sosial di Masyarakat
Dukungan hibah kepada LKS, Karang Taruna, TKSK, dan Tagana terbukti meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan sosial di tingkat masyarakat.
“PSKS adalah mitra strategis pemerintah daerah. Jika mereka kuat, maka layanan sosial kepada masyarakat juga semakin kuat,” ungkap Farid.
5. Program Permakanan Semakin Tepat Sasaran
Program permakanan bagi lansia, penyandang disabilitas berat, dan kelompok rentan berjalan lebih tertata dan tepat sasaran sepanjang 2025. Distribusi makanan dinilai memberi dampak signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar PPKS.
“Kami memastikan tidak ada kelompok rentan yang terabaikan,” kata Farid.
Arah Kebijakan Sosial 2026 : Evaluasi kinerja 2025 menjadi dasar penyusunan kebijakan 2026 yang menitikberatkan pada:
* pemutakhiran data kesejahteraan,
* peningkatan layanan pemberdayaan ekonomi masyarakat,
* perluasan jejaring kolaborasi dengan lembaga sosial dan pemerintah desa.
Farid menegaskan bahwa seluruh capaian tahun 2025 merupakan hasil sinergi jajaran Dinas Sosial dan dukungan masyarakat. “Kami berkomitmen memperkuat layanan sosial dan pemberdayaan masyarakat sejalan dengan semangat Kuta Udaya Wangsa, demi mewujudkan Bogor Istimewa yang mandiri dan sejahtera,” tutupnya.
(ADV/nR)
