Bandung, MajalahNusantara.id — Senator asal Jawa Barat, Agita Nurfianti, menegaskan bahwa kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) memiliki peran strategis dalam menjaga fondasi kebangsaan di tengah masyarakat. Hal ini disampaikan saat dirinya memberikan sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada 100 kader PKK di Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Minggu (7/9/2025).
Menurut Agita, menjadi kader PKK bukan sekadar mengurus program pemberdayaan keluarga, melainkan juga bagian penting dari upaya memperkuat nilai kebangsaan di akar rumput. “Alhamdulillah, dengan menjadi kader PKK, ibu-ibu telah ikut serta menjaga semangat kebangsaan. Mari kita teruskan perjuangan ini dengan penuh komitmen,” ucapnya.
Empat pilar yang disosialisasikan meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Agita menjelaskan, Pancasila dapat dihidupkan melalui semangat gotong royong, musyawarah, dan kepedulian sosial. Ia mencontohkan kegiatan Posyandu, kerja bakti, maupun rapat warga yang mencerminkan nilai luhur Pancasila.
“Posyandu bukan hanya layanan kesehatan, tapi juga simbol kepedulian sosial dan gotong royong yang merupakan inti Pancasila,” tegasnya.
Pada aspek UUD 1945, ia menekankan bahwa konstitusi menjamin hak dasar warga negara, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan. Agita menilai, kader PKK telah mengimplementasikan hal itu melalui pengelolaan PAUD, penyuluhan hak keluarga, dan pelatihan keterampilan bagi perempuan. “Apa yang ibu-ibu lakukan selama ini sejatinya adalah pelaksanaan nyata amanat konstitusi,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa NKRI dapat dipererat melalui kebersamaan di tingkat paling kecil, yakni lingkungan RT/RW. Agenda rutin seperti arisan warga dan kerja bakti dinilainya sebagai perekat persatuan.
Sementara pada pilar Bhinneka Tunggal Ika, Agita menyebut PKK menjadi contoh harmoni dalam keberagaman. Dalam setiap kegiatan, perbedaan budaya, adat, maupun agama tetap bisa dirajut dalam kebersamaan. “PKK membuktikan bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan penghalang,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung hangat ini disambut antusias oleh para kader PKK. Mereka tidak hanya menerima materi, tetapi juga menyampaikan pengalaman bagaimana nilai kebangsaan dijalankan dalam aktivitas keseharian di masyarakat. ***



