Luwu Utara, Jurnaliswarga.id– Atas instruksi langsung Bupati Luwu Utara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kamaluddin Alnan bersama Camat Sabbang Selatan Kaso Yusuf dan Aparat Pemerintah Desa Mari-mari melakukan peninjauan lapangan sekaligus klarifikasi terkait berita warga Dusun Towoddi, Desa Mari-mari, yang menggambarkan kondisi rumah reyot dan klaim tidak pernah mendapat bantuan pemerintah.
Dalam berita yang ramai diperbincangkan, warga bernama Manda (54) dan Lukas Tappe (64) mengaku hidup dalam kemiskinan dan tidak pernah menerima bantuan apa pun. Setelah pengecekan langsung pada Selasa pagi (2/12/2025), Kadis PMD memberikan klarifikasi resmi:
1. Rumah reyot yang diberitakan milik Manda. Rumah yang diberitakan tersebut adalah rumah Manda yang pernah menjadi objek program bedah rumah 2 tahun sebelumnya atas nama kemanakannya, Markus Tumbu yang saat itu tinggal dirumah tersebut ketika Manda bersistri lagi di Toraja. Namun, ketika material bantuan bedah rumah sudah dibawa ke lokasi rumah Manda, terjadi konflik antara Manda dan Markus Tumbu. Akibatnya, lokasi pembangunan bedah rumah dialihkan ke tanah milik Markus Tumbu, sekitar 20 meter dari lokasi semula
2. Rumah Manda saat ini sudah diusulkan ke program bedah rumah Dinas PUPR.
Pemerintah Desa Mari-mari telah mengusulkan nama Manda untuk mendapatkan bedah rumah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Luwu Utara pada tahun anggaran berikutnya.
3. Lukas Tappe dan keluarga tetap tercover bantuan sosial
Warga yang disebut-sebut dalam berita (Lukas Tappe) tetap menerima bantuan rutin dari dinas sosial, terakhir berupa beras 20 kg dan minyak goreng 4 liter periode oktober-novemer 2025
“Saya bersama Camat dan aparat Desa Mari-mari langsung turun pagi ini atas arahan Bupati untuk memastikan tidak ada miskomunikasi” jelas Kamaluddin.
Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara tidak pernah membiarkan warganya yang miskin tanpa perhatian. Semua data penerima bantuan terus diperbarui melalui musdes dan pendampingan desa.
“Jika ada warga yang merasa belum terdata, segera laporkan ke kepala desa atau kecamatan. Kami akan langsung verifikasi,” tandasnya.
Klarifikasi cepat ini mendapat apresiasi warga setempat yang turut mendampingi peninjauan lapangan.(Red)
