Jakarta, MajalahNusantara.id — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamudin, menegaskan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 menjadi titik refleksi penting bagi arah perjalanan bangsa. Menurutnya, usia delapan puluh tahun kemerdekaan bukan sekadar simbol historis, tetapi momentum untuk meneguhkan kembali tujuan bernegara sebagaimana amanat UUD 1945.
“Tema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju tidak lahir secara kebetulan. Pesan itu mengandung makna mendalam bahwa bangsa ini harus kembali pada semangat dasar konstitusi. Kita patut bersyukur, Presiden Prabowo Subianto meneguhkan komitmen politik untuk mengarahkan bangsa sesuai nafas pembukaan UUD 1945,” kata Sultan usai menghadiri peringatan HUT RI di Istana Negara, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
Sultan menilai, arah kebijakan Presiden Prabowo, baik dalam pidato kenegaraan maupun strategi pembangunan ekonomi nasional, konsisten dengan Pasal 33 UUD 1945. Mulai dari fokus pada ketahanan pangan dan energi, hilirisasi mineral, penguatan aset BUMN melalui Danantara, hingga pemberdayaan koperasi dan peningkatan kualitas SDM lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta Sekolah Rakyat.
“Semangat memajukan kesejahteraan umum terlihat jelas dari keberpihakan pemerintah pada pembangunan ekonomi dan pendidikan rakyat. Hal ini diperkuat dengan penegakan hukum yang tegas, serta diplomasi Presiden yang efektif dalam mendorong perdamaian dan ketertiban dunia,” ujar Sultan menegaskan.
Sebagai mantan Komandan Jenderal Kopassus, kata Sultan, Presiden Prabowo juga konsisten memperkuat pertahanan nasional. Hal itu tidak hanya tercermin dalam modernisasi alutsista, tetapi juga pada perhatian terhadap kesejahteraan prajurit TNI. “Perlindungan terhadap segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia jelas menjadi prioritas,” tambahnya.
Sultan menekankan, visi besar Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo harus mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen bangsa. “DPD RI mengambil sikap jelas dan tegas: mendukung, mengawal, sekaligus memberi evaluasi proporsional terhadap implementasi program pemerintah di daerah, agar kebijakan benar-benar memberi manfaat nyata bagi rakyat,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan, momentum 80 tahun kemerdekaan hendaknya tidak hanya diperingati dengan seremoni, tetapi juga dijadikan ruang refleksi bersama. “Bangsa ini telah menempuh jalan panjang penuh dinamika. Kini, tugas kita adalah memastikan bahwa arah pembangunan tetap berpijak pada konstitusi, menyejahterakan rakyat, dan menjaga kedaulatan negara,” pungkas Sultan. ***



