spot_img
BerandaNasionalKemenP2MI Perkuat Sinergi Data Nasional, Pastikan Pekerja Migran Lebih Terlindungi

KemenP2MI Perkuat Sinergi Data Nasional, Pastikan Pekerja Migran Lebih Terlindungi

Jakarta, MajalahNusantara.id — Pemerintah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dalam memperbarui sekaligus menyinkronkan data pemberdayaan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pekerja migran. Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menjadi salah satu motor penggerak dalam upaya ini.

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani menjelaskan, koordinasi yang dijalankan di bawah arahan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat bertujuan memastikan setiap program tepat sasaran dan menjawab kebutuhan lapangan.

“Data yang valid adalah kunci. Tanpa itu, pemberdayaan masyarakat bisa salah arah. Karena itu, kami bekerja bersama kementerian lain agar program bagi pekerja migran berjalan lebih efektif,” ujarnya usai menghadiri rapat lintas kementerian di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Selain KemenP2MI, kementerian yang turut terlibat adalah Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Desa dan PDT, serta Badan Pusat Statistik (BPS).

Christina menegaskan, KemenP2MI tidak hanya fokus pada perlindungan migrasi yang aman, tetapi juga pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Salah satu langkah strategis adalah menghadirkan Migran Centre di berbagai universitas.

“Di Migran Centre, masyarakat bisa mengetahui kompetensi apa yang dibutuhkan pasar global, jalur keberangkatan yang aman, hingga informasi peluang kerja di luar negeri,” jelas politisi Partai Golkar itu.

Program ini, menurutnya, bukan hanya membuka pintu ke luar negeri, tetapi juga membekali masyarakat dengan keterampilan agar lebih siap menghadapi persaingan internasional.

Selain Migran Centre, KemenP2MI juga telah meluncurkan 45 Desa Migran Emas yang berfungsi sebagai ekosistem pemberdayaan. Desa ini dirancang untuk mendukung calon pekerja migran, sekaligus memfasilitasi mereka yang sudah pulang agar mampu membangun kehidupan ekonomi yang lebih baik.

“Lewat Desa Migran Emas, masyarakat bisa mengakses program pelatihan, permodalan, hingga pendampingan usaha. Jadi, sesuai dengan tagline kami, pergi migran pulang juragan, pekerja migran tidak hanya pulang membawa uang, tetapi juga membawa bekal keterampilan untuk berwirausaha,” ujar Christina.

Dengan adanya ekosistem tersebut, diharapkan pekerja migran bisa mengembangkan usaha kecil, investasi, hingga UMKM yang memberi nilai tambah bagi ekonomi keluarga dan desa.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menekankan bahwa sinkronisasi data sangat penting di tengah dinamika sosial-ekonomi yang terus berubah.

“Kita ingin menekan angka pengangguran, membuka lapangan kerja baru melalui UMKM maupun koperasi, dan memperkuat kualitas sistem penempatan tenaga kerja di luar negeri. Semua itu hanya bisa berjalan bila data akurat,” ujar Muhaimin.

Menurutnya, konsolidasi lintas kementerian akan diarahkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, terutama bagi kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rendah.

“Kita dorong peningkatan kapasitas SDM, akses permodalan, hingga pasar dan bahan baku. Dengan cara itu, masyarakat kecil bisa naik kelas dan tidak tertinggal,” tambahnya. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read

Related News