JAKARTA, MAJALAHNUSANTARA.ID – Suasana hangat dan penuh persaudaraan mewarnai Musyawarah Nasional (Munas) I perdana Ikatan Keluarga Toraja Nusantara (IKaTNus) di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8). Forum ini berhasil menyatukan perantau Toraja dari berbagai penjuru tanah air, bahkan luar negeri, untuk merumuskan langkah strategis membangun tanah leluhur.
Ketua Umum IKaTNus, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang, menegaskan bahwa Munas ini dihadiri sekitar 60 perwakilan kabupaten/kota dan provinsi, termasuk Papua, Kalimantan, Jawa Timur, Sumatra, hingga Sulawesi.
“Yang hadir menjadi penyambung informasi dan kerja sama antara daerah dan pusat,” ujarnya.
Tiga kepala daerah hadir langsung, yakni Bupati Tanah Toraja dr. Zadrak Tombeg, Sp.A Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong, ST., SM.,M.Ak, dan Bupati Mamasa Walem Sambolangi, SE.,MM, Mereka kompak menegaskan harapan menjadikan Toraja sebagai destinasi wisata unggulan dengan potensi budaya dan alam yang luar biasa.
Salah satu isu utama yang mencuat adalah terhentinya penerbangan menuju Toraja akibat kendala bisnis. Frederik mengungkapkan bahwa pihaknya telah memfasilitasi komunikasi dengan maskapai untuk mencari solusi.
“Kami sudah sepakati tiga poin teknis, termasuk ketersediaan avtur dan parkir pesawat. Tapi jangan hanya mengirim surat atau menelepon, datangi langsung pihak terkait agar ada kepastian,” tegasnya.
Ia juga menyoroti selisih harga avtur antara Makassar dan Toraja yang mencapai Rp2.000 per liter. Frederik berharap harga ini dapat disamakan demi kelancaran penerbangan. Menjelang Hari Kemerdekaan, ia mengajak seluruh masyarakat Toraja menghidupkan kembali semangat perjuangan pahlawan.
“Perjuangan kita sekarang adalah memajukan pendidikan dan kualitas generasi muda melalui teknologi dan keterampilan, agar harkat dan martabat Toraja terus terangkat,” pungkasnya.
Ketua Panitia Munas I, Amos Sirappa, menambahkan bahwa IKaTNus menjadi payung organisasi bagi berbagai kerukunan diaspora Toraja di dalam dan luar negeri. Munas ini juga menjadi ajang pemilihan pengurus baru, penguatan legalitas, dan mendorong kolaborasi antara pengusaha Toraja di ibu kota dengan pelaku usaha di daerah.
Selain sidang, peserta turut melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi di Jakarta sebagai inspirasi pembangunan daerah Toraja di masa depan. (nR)
